Berawalnya RELIEF ART, (Stupid Logo, and Simple Idea)

Berawal atau maraknya anak muda waktu itu sejak jaman saya masih SMA, anak-anak muda gandrung akan sesuatu seni yang bisa dibilang cukup unik, yaitu seni grafiti. Dulu saya tak tahu apa grafiti itu. Saya cuma mengikuti apa yang yang menurut saya waktu itu sangat mengagumkan. Kalau menurut Empu Wikipedia , grafiti itu ialah adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.

Fungsinya : Bahasa rahasia kelompok tertentu, sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial., sarana pemberontakan, sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial. Saat itulah saya langsung jatuh cinta terhadap seni yang waktu itu sangat digandrungi anak muda.

Setahu saya, pelaku grafiti itu punya sebutan ""bomber". Dan kegiatan ngebuat grafiti itulah disebut "nge-bomb". Setiap Bomber punya logo atawa punya jargon nama yang selalu dibangga-banggain dalam salah satu karyanya. Ketertarikan itulah yang membuat saya langsung ingin turun tangan membuat grafiti itu. Berawal dalam satu sketch di atas kertas kecil, mulailah saya belajar grafiti itu yang notabene bener-bener bikin kepala puyeng sendiri, karena butuh banyak coretan sana-sini , lekukan-lekukan yang khas, dan shadow dan segala macam itulah.

Satu karya pun tercipta, sebuah grafiti kecil sederhana, nggak banyak omong, masih dibilang eye catching pula. Dan dari situlah saya memutuskan untuk membuat nama jargon kebanggaan saya. Dan setelah dipikir-pikir nggak sengaja terlintas nama "Street Art". Sejak saat itu saya langsung memutuskan untuk memakai nama itu. Nggak banyak cerita yah??? -sederhana saja.

"desain dari paint"

Walaupun saya bisa seni grafiti, walaupun tak terlalu mahir, dan mungkin saya bisa disebut bomber juga, tapi baru satu kali saja saya ngebomb, pada acara sekolah waktu ultah SMA.
Sekali itu saja, dan setelah-setelahnya saya cuma main tagging saja.

Hingga saya lulus SMA, berlanjut menuju kuliah di TI, mulai saat itulah saya mulai ingin serius untuk belajar seni digital, atau lebih khususnya digital grafis.
Saat pertama kali belajar , tercipta lah ide-ide kecil yang cukup membuahkan satu karya yang sederhana juga. Saat itulah saya-pun memutuskan untuk mengganti nama jargon yang beda dan lebih pas untuk ditigal grafis. Cuma lagi-lagi nggak sengaja mikir bentar, terciptalah nama "Relief Art". Branding baru digital grafis saya.
 


Dan hingga sampai sekarang saya terus mencantumkan logo-logo diatas pada sebagian besar karya saya.
hehehe..
Salam semangat.

Ibnu